Jumat, 17 Agustus 2012
Tak seperti malam malam biasanya, 3 Hari menjelang berakhirnya Ramadhan ( Puasa ) di kota Pontianak masyarakat sekitar disugguhkan dengan Dentuman dan ledakan dari meriam karbit yang terbuat dari kayu Mengkirai ( lokal ) yang di olah dari tangan-tangan kreatiif pemuda Gang. Banser 2 dan 3 Jl. Imam Bonjol, Pontianak.
Disini nanti nya hampir separuh masyarakat kota terpusat dititik-titik diman meriam karbit di bunyikan, tak jarang pula ada yang terjatuh ke sungai, ini dikarenakan penumpukan dan ketidak hati-hatian pengunjung saat menyaksikan meriam karbit.
Persiapan demi persiapan yang telah dilakukan, saatnya peledakan, bermodal kan karbit, penyulut api dan kertas koran ledakan yang dihasilkan dari meriam karbit ini cukup membuat spoot jantung, untuk anda yang memiliki penyakit jantung ada baiknya anda tidak menyaksikan tradisi meriam karbit ini, atau anda harus benar-benar berada diradius 6KM dari titik meriam, diman dentuman atau bunyi yang dihasilkan tidak berpengaruh besar ditelinga.
Tak heran jika tradisis lokal ini yang dari tahun ke tahun terus di geluti oleh masyarakat di bantaran Sungai Kapus menjadi daya tarik tersendiri pengunjung lokal, Nasional bahkan International. Tradisi yang hanya dilaksanakan setahun sekali ini sangat di nanti oleh seluruh masyarakat di semua lapisan kota ini.
Pasalnya penumpukan pengunjung saat Malam Takbiran pasti terjadi di setiap titik Meriam Karbit, hampir semua orang juga berpendapat sama tentang menghabiskan malam takbiran dengan menyaksikan tradisi meriam karbit saat semua kegiatan rumah telah diselesaikan.
Jalan Gertak Kayu |
Meriam Yang di Ledakkan |
Disini kebanyakan pemain/penyulut meriam adalah anak-anak ber-usia 15-30 tahun, bagi anda yang punya nyali besar anda dapat memberikan informasi kepada pemuda sekitar untuk menyulut meriam karbit ini, dibeberapa titik meriam ada yang memberikan secara GRATIS kepada siapapun yang ingin menyulut meriam karbit ini, ada juga yang membuat posko pendaftaran penyulut meriam dengan biaya yang tidak mahal, kisaran harga 1 kali menyulut meriam ini 5000-15.000 / orang.
Jadi tidak ada salahnya jika anda yang punya nyali besar ikut berpartisipasi dengan menyulutkan api ke Meriam Karbit di Kota Khatulistiwa Ini.
Persiapan demi persiapan menjelang malam takbiran, yang dilakukan oleh Pemuda Banser 2 - 3, jl.Imam Bonjol Pontianak, sudah 90% rampung, tinggal pengecatan dan penghiasan meriam agar tampak menarik.
Pertama-tama kita mulai mencari kayu balok dengan membeli atau menari di hutan, kayu yang baik adalah kayu tenggelam didalam air, di jelaskan Soleh karena kayu tenggelam ini memiliki serat kayu padat dan baik,
Perisapan Memasukan Karbit ke Meriam |
Soleh salah satu pemuda sekaligus panitia pengurus meriam karbit untuk daerah banser 2-3 menceritakan proses awal pengerjaan meriam ini.
Panitia Pengurus Soleh Banser |
dari tenggelamya kayu membuktikan bahwa kayu tengelam ini memiliki massa yang cukup berat dan padat.
kayu yang dipilih juga kayu balok jenis ( mengkirai ),yang kemudian di belah di lokasi dan di bawa dengan menggunakan rakit dan di tarik menggunakan speedboat atau tranposrtasi air lainnya.
Pengerjaan ini cukup menghabiskan biaya dan tenaga, untuk harga 1 Balok berkisar antara 1-2 juta rupiah, di Banser sendiri menghabiskan biaya ( belanja kayu ) = -+ 9.000.000 Rupiah, belum dana produksi lainnya,
Proses pengerjaan 7 Meriam karbit ini ber-Awal dari hari pertama bulan Ramadhan ( puasa ) hingga H-2 Lebaran, jadi untuk kisaran waktu 28 Hari kerja, kerjaan ini di mulai setelah taraweh dan di kerjakan bergotong royong oleh pemuda dan masyarakat setempat, hingga menjelang sahur.
Dana yang diperoleh dari masyarakat sekitar juga dimanfaatkan untuk konsumsi teman - teman yang terlibat produksi, 'bahkan tak jarang mereka yang hanya duduk diam juga merasakan makanan yang ada. ini lah nilai-nilai luhur yang terkandung dibulan puasa' menurut ( Soleh ).
Titik Meriam : dari Jalan.Imam Bonjol Gang.Banser 2 Pontianak Selatan, Kalimantan Indonesia.